RSS

Sarasah, Gadut, Padang

07 Des

Semua kebosanan mulai menumpuk lagi. Capek dengan rutinitas yang itu-itu saja. Capek dengan dinding-dinding yang membatasi di segala arah. Ada teman yang ngajak jalan. Ya, jalan kami bukan cuma cuci mata atau nongkrong ngerumpi. Jalan yang kami pilih adalah ‘nyebur’ ke alam. 😀 Mencari tempat yang menyenangkan. Menghanyutkan segala macam kesuntukan. Yuk jalan. 🙂

Tujuan kami kali ini adalah Sarasah, air terjun yang terdapat di daerah Gadut, Padang. Sabtu, 6 Desember 2014 kami berangkat. Awal janjiannya jam 07.30 di halte bus kampus pasar baru, tapi ujung-ujungnya baru mulai berangkat kira-kira jam 9. Biasa, tunggu siapa, cari apa. Kebiasaan ngaret (contoh yang buruk). Peserta bebas, ajak siapa yang mau aja. Jadi terkumpullah 7 orang. Komposisinya 3 cewek (aku -pendok 09, wiwi -pendok 09, cut -pendok 13), 4 cowok(reza -thp 09, ilham -tht 09, tius -agro 09, ivo -sosiologi 09). Awalnya yang jadi guide tius. Tapi dia bilang lupa-lupa ingat jalannya. Ya ampun, ternyata dia lupa, ntah apa yang diingatnya. -_- Jadi lah kami gak tentu arah. Jadi cari orang yg tau arah dulu, minta petunjuk ke mana harus jalan.Tapi bagaimanapun harus sampai. Harus 😀 Dan, tidak sampai 1 jam, sampailah di start poin tujuan kami. Setelah membayar uang masuk ke warga Rp 5000,-/motor, perjalanan memasuki hutan di mulai, jalan setapak kecil yang cukup untuk di lewati sepeda motor. Tak begitu jauh, sampailah kami di sebuah pondok penduduk. Mulai dari sini perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki. Awalnya masih melewati ladang penduduk hingga menyebrangi sungai kecil, perjalanan mulai memasuki hutan.

sarasa2

???????????????????????????????

 

Tim kami : (dari kiri ke kanan) ivo, aku, cut, wiwi, ilham, reza, tius.

 

 

Sekitar 15 menit perjalanan, kami sampai di air terjun pertama. Ya, yang pertama. Karena info yang kami dapat. Air terjun ini bertingkat 3. Di air terjun pertama setelah mengambil beberapa foto, kami (yang cewek aja) mulai mencelupkan diri ke dalam air. Dingin, segar, menghanyutkan beban di kepala. Yang cowok-cowok gak mau basah, payah, malah ngerumpi. Mengakrabkan diri dulu mungkin -maklum, baru ketemu dan kenal hari ini. 🙂 Setelah agak dingin kepala, kami melanjutkan perjalanan mencari tingkat selanjutnya. Perjalanan menuju tingkat selanjutnya lebih menanjak. Dan faktor “u” mulai mengusik kami. Hahah. Udah lama gak jalan. Lebih kurang 10 menit kami sampai di air terjun kedua. Tapi karena agak kecil kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk mencari air terjun ke tiga. Perjalanan lebih-lebih menanjak lagi. Semangat semangat. Kira-kira 10 menit kami sampai di air terjun ketiga. Dan ini air terjun tertingginya. Di lokasi ini kami memutuskan untuk beristirahat dan membuka ‘lapak’. Bermain air, makan siang, ngobrol mengakrapkan diri, shalat, tidur siang (kalo bisa).

sarasa4

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Dalam pikiran kami setiap air terjun memiliki kolam yang bisa kami pakai untuk berenang. Tapi dari ketiga air terjun ini, tidak ada kolam yang cukup besar dan dalam. Sehingga kami sepakat mencari kolam tersebut ke puncak air terjun ketiga ini. Perjalanan pencarian kolam dimulai. Dan dibandingkan perjalanan pencarian sebelumnya. Perjalanan ini lebih menguras tenaga, karena kami berjalan mendaki nyaris seperti memanjat. Tangan dan kaki berkerja keduanya. Wow.Lebih kurang 10 menit kami sampai di puncak air terjun. Dan lanjut menelusuri aliran lebih ke hulu. Daaaan. . . . kami menemukan 2 kolam yang cukup dalam. Cukup dalam. (gak ketemu dasarnya 😀 ) Ini waktunya bermain. Come on.

cats

Jam 4 sore kami memutuskan kembali. Dari obrolan di perjalanan pulang, ke manakah selanjutnya? Kami menantikan perjalanan selanjutnya dengan tujuan yang harus lebih “wah”.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

 

???????????????????????????????

Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya 🙂

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 7, 2014 inci campo-campo, indahnya dunia, non-fiktif

 

Tag: , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar